Bagi yang belum berpengalaman mengeluarkan dahak pada bayi, Anda bisa gunakan alat khusus berbahan dasar karet yang lentur. Cara menggunakannya yaitu dengan menaruh ujung alat penyedot ke rongga mulut atau hidung secara perlahan. Jika tekstur dahak kental, teteskan sedikit larutan air garam atau salin ke dalam hidung atau mulut sebelum memasukkan alat penyedot. Pastikan jangan terlalu sering, cukup 2-3 kali saja dalam sehari agar hidung bayi tidak lecet.
Menggunakan Uap Air
Opsi lainnya yaitu dengan menggunakan uap air panas. Metode ini mirip dengan nebulizer. Langkah pertama, siapkan wadah berisi air hangat yang telah dicampur dengan beberapa tetes minyak kayu putih (opsional). Kedua, tempatkan wadah di lokasi yang tepat agar bayi dapat menghirup uapnya. Posisikan kepala bayi lebih rendah daripada tubuhnya. Terakhir, tepuk punggungnya dengan pelan untuk mendorong dahak pada saluran pernapasannya. Proses ini membantu dahak agar lebih mudah keluar.
Berjemur di Bawah Sinar Matahari
Sinar matahari mulai dari pukul 07.00 hingga 09.00 pagi disebut bisa membantu mengencerkan dahak pada bayi. Sinar matahari memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Bawa anak ke luar ruangan dan berdirilah di bawah sinar matahari sekitar 7-10 menit. Oleskan penghangat seperti minyak kayu putih atau telon pada tubuh bayi dan tepuk punggungnya secara perlahan. Berjemur di pagi hari merupakan cara mengeluarkan dahak pada bayi yang praktis dan efisien.
Posisikan Kepala Bayi Lebih Tinggi
Selain mencoba tiga cara yang telah disebutkan tadi, cara mengeluarkan dahak pada bayi terakhir yakni dengan menidurkan anak dengan posisi berbeda. Jika biasanya posisi kepala sejajar dengan tubuh, Anda bisa memberikan bantal agar kedudukan kepala lebih tinggi. Hal tersebut cukup membantu sistem pernapasannya menjadi lebih baik.
0 Komentar