Ketika memasuki usia 5 bulan, Bunda mungkin ragu apakah bayi sudah dapat mendengar atau merasakan. Namun saat memasuki 6 bulan, bayi mulai bisa bergerak aktif dan juga merespon suara maupun sentuhan. Oleh karena itu, Anda harus mulai berhati-hati, terutama ketika dekat suara yang keras. Berikut ini selengkapnya mengenai perkembangan janin usia 6 bulan dan hal-hal yang perlu Anda perhatikan.
Perkembangan Bayi 6 Bulan dalam Kandungan
Memasuki usia kehamilan 6 bulan, bayi memiliki berat sekitar 0,6-1 kg dan panjangnya sekitar 34,6-38 cm. Detak jantung bayi berada pada kisaran 140 denyutan setiap menit, namun dengan frekuensi yang lebih tinggi dibanding milik orang dewasa.
Perkembangan fisik lainnya adalah sudah mulai terbentuk jaringan lemak, otak, pencernaan, dan tumbuh rambut. Kelopak mata bayi juga bisa mulai terbuka dan hampir bisa berkedip. Seiring menuju akhir bulan keenam, bayi mulai bisa bernapas, saraf penglihatan bekerja, dan mendengar suara.
Oleh karena itu, Bunda bisa berinteraksi dengan bayi dalam kandungan itu melalui sentuhan, alunan musik yang lembut, atau bahkan dongeng. Si calon bayi umumnya akan merespon dengan gerakan, seperti menendang.
Pada usia kehamilan 6 bulan atau 24 minggu, bayi dalam kandungan telah mencapai beberapa perkembangan penting, di antaranya:
- Berat dan Panjang: Pada usia ini, bayi biasanya memiliki berat sekitar 600-700 gram dan panjang sekitar 30 cm.
- Sistem Pernapasan: Paru-paru bayi mulai berkembang dan memproduksi surfaktan, yaitu zat yang membantu menjaga agar paru-paru tetap terbuka dan mencegah kerusakan pada dinding paru-paru.
- Pendengaran: Telinga bayi telah sepenuhnya berkembang dan ia dapat mendengar suara-suara di sekitarnya.
- Penglihatan: Mata bayi telah mencapai kemampuan untuk membuka dan menutup serta dapat merespons cahaya yang masuk.
- Gerakan: Bayi mulai aktif bergerak dan melakukan gerakan-gerakan seperti menendang, merapatkan jari-jari, serta menghisap jari-jari atau ibu jari.
- Kognitif: Bayi mulai memiliki kemampuan untuk belajar dan mengingat informasi, serta merespons rangsangan dari lingkungan sekitarnya.
- Sistem Pencernaan: Bayi dapat menelan dan mencerna cairan ketuban yang masuk ke dalam perutnya.
- Jantung: Jantung bayi telah mencapai tahap yang cukup matang dan mampu memompa darah ke seluruh tubuh.
Pada usia kehamilan 6 bulan, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan perkembangan bayi berjalan dengan normal dan mengecek kesehatan ibu hamil.
Perubahan pada Tubuh Bunda
Pada usia kehamilan 6 bulan atau 24 minggu, tubuh ibu hamil mengalami beberapa perubahan yang terjadi karena pertumbuhan dan perkembangan janin. Berikut adalah beberapa perubahan tubuh yang biasanya terjadi pada ibu hamil pada usia kehamilan 6 bulan:
Perut semakin membesar: Pada usia kehamilan 6 bulan, perut ibu hamil akan semakin membesar karena ukuran janin yang semakin besar.
Timbulnya stretch mark: Stretch mark atau garis-garis pada kulit dapat mulai timbul pada perut, payudara, atau paha karena perubahan hormon dan regangan kulit yang terjadi.
- Nyeri punggung: Peningkatan berat badan dan ukuran perut dapat menyebabkan peningkatan tekanan pada tulang belakang dan otot punggung, sehingga menyebabkan nyeri atau kelelahan pada punggung.
- Pembengkakan kaki dan tangan: Pada beberapa ibu hamil, pembengkakan pada kaki dan tangan dapat terjadi karena adanya peningkatan volume darah dan tekanan pada pembuluh darah.
- Kram kaki: Beberapa ibu hamil mungkin mengalami kram pada kaki karena peningkatan volume darah dan perubahan hormon yang mempengaruhi sirkulasi darah.
- Perubahan kulit: Beberapa ibu hamil mungkin mengalami perubahan kulit seperti hiperpigmentasi, yaitu peningkatan pigmen pada kulit, atau timbulnya jerawat karena perubahan hormon.
- Masalah pencernaan: Pada beberapa ibu hamil, masalah pencernaan seperti sembelit atau heartburn mungkin terjadi karena perubahan hormonal dan peningkatan tekanan pada organ pencernaan.
- Perubahan emosi: Beberapa ibu hamil mungkin mengalami perubahan emosi seperti mudah tersinggung, mudah marah, atau mudah menangis karena perubahan hormon dan kekhawatiran tentang kehamilan dan persalinan.
Perubahan-perubahan ini adalah hal yang normal terjadi pada ibu hamil pada usia kehamilan 6 bulan. Namun, jika terdapat keluhan yang tidak biasa atau menyebabkan kekhawatiran, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Memasuki masa trimester ketiga, umumnya akan dirasakan kram pada kaki, insomnia, dan konstipasi, dan sedikit kesulitan bernapas. Jika Bunda berolahraga, janin bisa merespon gerakan olahraga tersebut. Respon ini dapat menguatkan hubungan emosional antara Bunda dengan bayi dalam kandungan.
Di usia kandungan tersebut, Bunda juga bisa merasakan pegal dan kaku di jari-jari tangan. Sebenarnya tidak berbahaya, namun jika terasa sangat mengganggu, sebaiknya dikonsultasikan pada dokter.
Ketika berkonsultasi ke dokter kandungan, dokter biasanya akan memeriksa tekanan darah, dan mungkin juga tes darah dan urin. Jika hasil tes darah menunjukkan Bunda memiliki rhesus negatif , dokter akan menganjurkan agar Bunda menjalani tes anti ketahanan tubuh. Suntikan anti-D biasanya diberikan pada kondisi ini untuk mencegah reaksi ketidakcocokan antara Bunda dan si kecil.
Bila Janin Usia 6 Bulan Jarang Bergerak
Ada beberapa penyebab mengapa janin usia 6 bulan jarak bergerak, di antaranya:
- Janin tengah tidur
- Posisi bayi yang tidak memungkinkan untuk banyak bergerak
- Bundah tengah stres atau kurang nutrisi
- Ketuban pecah lebih awal
-Hipoksia
- Abruptio plasenta
- Terjadi keterbatasan pertumbuhan pada janin
- Janin meninggal dalam rahim
Agar si janin kembali aktif bergerak, Bunda dapat menerapkan beberapa trik berikut.
- Membuat suara gaduh. Ini bisa dilakukan dengan cara menyetel musik atau televisi dengan suara keras untuk memastikan apakah janin memberikan respon berupa gerakan
- Berbaring menggunakan sisi kiri tubuh. Posisi berbaring seperti ini dapat melancarkan sirkulasi sehingga bisa memicu janin untuk lebih aktif bergerak
- Memakan makanan yang manis. Kabarnya cara ini juga bisa memancing janin untuk bergerak
- Meminum minuman dingin. Temperatur rendah dari air itu dapat dirasakan oleh janin. Ini akan membuatnya bergerak dalam rangka mencari tempat yang nyaman untuknya
- Memposisikan diri pada kondisi tidak nyaman. Bukan tidak mungkin si janin akan turut menggeliatkan karena merasa tidak nyaman
Bila Bunda sudah melakukan berbagai stimulus tersebut beberapa kali namun janin tetap tidak bergerak, maka segera konsultasi dengan dokter kandungan.
Akan lebih baik jika Bunda membuat catatan pergerakan janin harian untuk memantau pergerakan janin. Sebagai contoh, di minggu ke-24 hari Selasa, janin bergerak sebanyak 15 kali dari pukul 10:00 – 11:00 (total: 60 menit).
Terus lakukan pencatatan ini sampai bayi dalam kandungan siap dilahirkan.
Umumnya, semakin hari gerakan janin akan semakin berkurang karena ukurannya yang bertambah.
Jika Bunda tidak merasakan demikian, jangan lupa langsung konsultasikan pada dokter ya. Semoga ulasan tentang perkembangan janin usia 6 bulan ini bisa menambah wawasan Bunda.
0 Komentar