Wajib Tau! Penularan Tuberkulosis dan Pengobatannya

Wajib Tau! Penularan Tuberkulosis dan Pengobatannya

Penularan tuberkulosis (TB)

Tuberkulosis (TB) dapat menular dari orang yang terinfeksi TB aktif ke orang lain melalui udara. Saat orang yang terinfeksi TB aktif batuk, bersin, atau berbicara, mereka melepaskan bakteri TB ke udara. Orang lain kemudian bisa terinfeksi dengan menghirup bakteri ini ke dalam paru-paru.

Namun, tidak semua orang yang terpapar bakteri TB akan terinfeksi. Faktor-faktor seperti kekuatan sistem kekebalan tubuh, durasi paparan, dan dosis bakteri yang terhirup bisa mempengaruhi risiko infeksi. Orang yang paling berisiko terinfeksi TB adalah orang yang memiliki kontak erat dan lama dengan orang yang terinfeksi TB aktif, seperti anggota keluarga, teman dekat, atau rekan kerja.

Tuberkulosis tidak menular melalui sentuhan, berbagi makanan, minuman, atau peralatan makan, atau melalui sentuhan dengan binatang peliharaan. Namun, jika TB menyebar ke organ tubuh lainnya, seperti tulang atau kelenjar getah bening, itu dapat menular melalui kontak langsung dengan luka terbuka pada kulit.

Untuk mencegah penularan TB, orang yang terinfeksi TB aktif harus segera diobati dan harus menghindari kontak erat dengan orang lain selama beberapa minggu setelah memulai pengobatan. Selain itu, praktik kebersihan yang baik, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak dengan orang yang sakit, dapat membantu mencegah penularan TB. Vaksinasi dengan BCG (Bacillus Calmette-Guérin) juga dapat membantu mencegah TB paru pada anak-anak.

Baca Juga : Faktor Penyebab Tuberkulosis dan Akibatnya


Pengobatan tuberkulosis (TB)

Pengobatan tuberkulosis (TB) dilakukan dengan menggunakan obat-obatan antibiotik yang diberikan selama beberapa bulan. Pengobatan TB harus dilakukan dengan disiplin dan di bawah pengawasan dokter karena pengobatan yang tidak tepat atau tidak dilakukan sampai selesai bisa menyebabkan bakteri TB menjadi resisten terhadap obat.

Pengobatan TB biasanya melibatkan kombinasi dari beberapa jenis antibiotik, seperti isoniazid, rifampisin, pyrazinamide, dan ethambutol. Pengobatan TB aktif biasanya dilakukan selama 6 bulan atau lebih, tergantung pada jenis dan tingkat keparahan TB.

Selama pengobatan, pasien TB harus mengikuti jadwal pengobatan yang ketat, mengonsumsi obat-obatan sesuai dosis dan jadwal yang diberikan, dan menghindari penghentian pengobatan sebelum jangka waktu yang ditentukan. Hal ini penting untuk mencegah resistensi obat dan kekambuhan TB. Selain itu, pasien TB juga harus menghindari rokok, alkohol, dan obat-obatan terlarang karena hal ini dapat memengaruhi kinerja obat TB dan memperburuk kondisi pasien.


Jika pengobatan TB dilakukan dengan tepat, kebanyakan pasien TB bisa sembuh sepenuhnya. Namun, beberapa pasien TB mungkin memerlukan pengobatan yang lebih lama atau kombinasi obat-obatan yang berbeda tergantung pada respons pengobatan dan kondisi pasien.

Posting Komentar

0 Komentar